Selasa, 12 Agustus 2014

Daerah-ku : BULUNGAN

Budaya


Moto di daerah ku ini seperti judul blog-ku, "Merudung Pebatun De Benuanta" yang merupakan bahsa bulungan yang maknanya adalah saling bahu-membahu antar seluruh lapisan masyarakat dalam membawa Kabupaten Bulungan ke arah yang lebih baik.
Konon cerita asal-usul suku Bulungan dimulai dari kisah kehidupan Ku Anyi, Ku Anyi adalah seorang kepala Suku Dayak Hupan (Dayak Kayan Uma Apan) mereka tinggal di hilir Sungai Kayan, mula-mula mendiami sebuah perkampungan kecil yang penghuninya hanya terdiri atas kurang lebih 80 jiwa di tepi Sungai Payang, cabang Sungai Pujungan. 
Hingga masa tuanya Ku Anyi ternyata belum dikaruniai seorang anak. ketika suatu hari, pada saat Ku Anyi berburu di hutan, ia mendengar suara aneh. Anjing berburunya menyalak keras kearah sebatang bambu betung dan sebutir telur diatas pohon Jemlai. Karena rasa penasarannya, bambu betung dan sebutir telur tersebut dibawanya pulang dan diletakan di perapian dapur. Keesokan harinya kedua benda tersebut berubah menjadi dua sosok bayi mungil laki-laki dan perempuan. Akhirnya, Ku Anyi dan Istrinya memberikan nama Jau Iru yang artinya “si Guntur Besar” pada bayi laki-laki dan Lemlai Suri pada bayi perempuan tersebut, keduanya dipelihara dengan baik hingga dewasa. 
Peristiwa aneh ini oleh masyarakat dinamakan Bulongan (bambu dan telur), pada perkembanganya menjadi Bulungan. Versi lainnya menyebutkan Bulungan berasal dari perkataan “ Bulu Tengon”, karena perubahan dialek dari bahasa bulungan kuno ke bahasa melayu menjadi Bulungan. sebutan ini digunakan sampai saat ini. 


Kuliner Bulungan Kalimatan Utara


Di Bulungan terkenal dengan buah semangka manisnya yang tanpa biji, jambu madu, mata kucing dan durian lokal yang rasanya tak kalah enak dengan durian montong. Di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan terdapat makanan khas asli yaitu tudai. Tudai adalah kerang berdaging tebal berwarna hitam dan jingga. Disajikan dengan direbus menggunakan bumbu-bumbu khas dari daerah tersebut. Di tanjung selor juga terkenal dengan Kopi Arabnya. Jika anda menyukai kopi anda dapat berkunjung ke Kampung Arab untuk mencicipi nikmatnya kopi khas Kampung Arab. Spesialnya kopi arab ini dibumbui dengan rempah-rempah. kopi ini berkhasiat untuk mengembalikan kesegaran tubuh, dikatakan bahwa kopi ini sangat cocok dijadikan sebagai minuman untuk berbuaka puasa. Sangat cocok jika disajikan bersama buah kurma. Kopi Arab juga telah ada dalam bentuk kemasan yang dapat anda bawa pulang sebagai oleh-oleh khas dari Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.

Ciri khas

Ciri khas dari bulungan yaitu adanya acara pekan raya tiap 2 tahun yang dinamakan "BIRAU". Ciri khas lainnya yaitu terdapatnya pakaian adat bulungan.


















Sumber : disini, disini, dan disini

0 komentar:

Posting Komentar